5 Simple Techniques For Kisah Nabi Sulaiman Yang Menggilir 70 Istri nya Dalam Semalam dan Lupa Kata Insyaallah

Disebutkan bahwa Nabi Sulaiman as mempunyai seratus orang istri dan di antaranya ada seorang istri yang dikenal dengan nama Jaradah, yang paling dicintainya dan paling dipercayai olehnya di antara semua istri-istrinya.

Dan menurut riwayat yang lain beliau sedang mengawasi mereka yang membangun masjid al-Aqsha (Baitul Maqdis), dan setelah masjid itu selasai beliau terjatuh dari kursinya dan menyebabkan kewafatannya.

Nabi Daud merasa sedih melihat keributan dan kekacauan yang melanda negerinya, akibat perbuatan puterannya sendiri.

Ia beranggapan bahawa dialah yang sepatutnya menjadi putera mahkota dan bukan adiknya yang lebih lemah fizikalnya dan lebih muda usianya srta belum banyak mempunyai pengalaman hidup seperti dia.

Ia menitipkan cincinnya itu kepadanya di suatu hari, lalu ia masuk ke tempat buang air. Tidak lama kemudian muncullah setan yang menyerupakan diri seperti dia, lalu setan itu berkata, "Kemarikanlah cincinku!"

Ternyata bahawa burung hud-hud yang dipanggilnya itu tidak berada diantara kawasan burung yang selalu berada di tempat untuk melakukan tugas dan perintah Nabi Sulaiman.

Imam Bukhori (2581) dan Muslim (2442) meriwayatkan dari Aisyah –radhiyallahu ‘anha- berkata: “Para istri Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah mengutus Fatimah binti Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- kepada beliau, ia pun meminta izin kepada beliau, pada saat beliau berbaring bersama saya di atas tempat tidur saya, beliau pun mengizinkannya. Fatimah berkata: “Wahai Rasulullah, sungguh para istri anda telah mengutus saya kepada anda bahwa mereka semua meminta keadilan tentang putri Abu Quhafah ?. Saya pun terdiam. Maka Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- menjawab: “Wahai putriku, tidakkah kamu mencintai apa saja yang saya cintai ?”. Dia menjawab: “Ya”. Beliau bersabda: “Maka cintailah ini (Aisyah)”. Aisyah berkata: “Maka setelah mendengar jawaban tersebut, Fatimah berdiri dan kembali kepada para istri beliau yang lain dan menyampaikan kepada mereka apa yang dia sampaikan kepada Rasululullah dan jawaban beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, maka mereka pun berkata: “Kami tidak melihat bahwa kamu bisa mewakili kita semua, maka kembalilah kepada Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan katakanlah kepada beliau bahwa para istrinya menuntut keadilan tentang putri Abu Quhafah. Fatimah berkata: “Demi Allah saya tidak akan menyampaikan terkait dengan masalah itu lagi”. Aisyah berkata: “Maka para istri Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengutus Zainab binti Jahsy salah satu istri beliau, dialah di antara istri-istri beliau yang berlomba dengan saya untuk mendapatkan simpati dari Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, saya tidak pernah melihat seorang wanita yang lebih baik agamanya dari pada Zainab, lebih bertakwa kepada Allah, paling jujur perkataannya, paling bisa menyambung silaturrahim, paling banyak bersedekah, paling mampu berkorban dalam hal perbuatan untuk mendekatkan diri kepada Allah –Ta’ala-, hanya saja dia prilakunya keras dan mudah marah namun cepat kembali mereda.

“Daud berkata, “Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shaleh dan amat sedikitlah mereka ini.

Namun sebagian mengatakan bahwa perbuatan Rasulullah tersebut sudah disetujui oleh mereka semua”. Dalam hadits di atas menunjukkan bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- baik akhlaknya dan menyayangi semua istrinya”. Keempat:

“Para istri Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah mengutus Fatimah anak perempuan beliau kepada beliau, dia meminta izin kepada beliau pada saat beliau berbaring bersama saya di atas tempat tidur saya, beliau pun mengizinkannya, dan dia pun berkata: “Wahai Rasulullah, sungguh para istri anda telah mengutusku kepada anda, mereka minta keadilan tentang putri Abu Quhafah (Aisyah) –dan saya pun terdiam- , maka Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- menjawab: “Tidakkah kamu mencintai apa yang saya cintai ?”. Dia menjawab: “Ya”. Beliau bersabda: “Cintailah ini (Aisyah)”. Setelah mendengar jawaban ayahnya Fatimah pun berdiri dan kembali kepada para istri beliau yang lain, dia pun memberitahukan kepada mereka jawaban Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam-. Mereka pun berkata kepada Fatimah: “Kami melihat bahwa anda tidak mewakili aspirasi kami, maka kembalilah kepada Rasulullah lagi, dan katakan kepada beliau: “Sungguh para istri anda meminta keadilan berkaitan dengan putri Abu Quhafah”. Fatimah menjawab: “Demi Allah, saya tidak akan menyampaikan hal itu lagi kepada beliau selamanya”.

An Nawawi berkata: ”Bahwa Aisyah tidak merasa menang dari istri-istri beliau yang lain, kecuali setelah mengetahui bahwa Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- setuju dan tidak marah dalam hal itu. website Karena Zainab –radhiyallahu ‘anha- lah yang memulai, dan melalui persetujuan Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan dukungan beliau kepada Aisyah merupakan bentuk keadilan antara suami istri.

Karunia Allah Swt. yang dianugrahkan kepadanya, yang kemudian dikenal sebagai mukjizatnya yaitu dapat mengerti bahasa binatang, sebagaimana tertera dalam kitab suci al-Qur’an sebagai berikut:

Selagi Ratu Balgis siap-siap mengatur hadiah kerajaan yang akan dikirim kepada Sulaiman dan memilih orang-orang yang akan menjadi utusan kerajaan membawa hadiah, tibalah hinggap di depan Nabi Sulaiman burung pengintai Hud-hud memberitakan kepadanya rancangan Balqis untuk mengirim utusan membawa hadiah baginya sebagai jawaban atas surat beliau kepadanya.

Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Comments on “5 Simple Techniques For Kisah Nabi Sulaiman Yang Menggilir 70 Istri nya Dalam Semalam dan Lupa Kata Insyaallah”

Leave a Reply

Gravatar